Manajemen PSIS Semarang mengambil langkah tegas jelang berlanjutnya kompetisi Pegadaian Championship musim 2025/2026. Klub berjuluk Mahesa Jenar tersebut secara resmi mengakhiri kerja sama lebih cepat dengan empat pemain, sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap performa tim di paruh pertama musim.
Empat pemain yang dipastikan tidak lagi menjadi bagian dari PSIS Semarang adalah Basajum Latuconsina, Ade Ivan, Widi Syarief, dan Zico Uldha Febrianatta. Keempatnya sebelumnya sempat memperkuat PSIS pada awal musim, namun dinilai belum memberikan kontribusi maksimal sesuai kebutuhan tim.
Keputusan Hasil Evaluasi Internal
Manajer Operasional PSIS Semarang, Reza, menjelaskan bahwa keputusan pemutusan kontrak tersebut diambil berdasarkan hasil evaluasi internal yang dilakukan manajemen bersama tim pelatih. Evaluasi tersebut mencakup aspek teknis, kebutuhan taktik, hingga rencana jangka menengah klub.
“Hari ini kami bertemu dengan empat pemain tersebut dan menyampaikan hasil evaluasi sementara. Para pemain juga sepakat untuk menyudahi kontrak bersama PSIS,” ujar Reza, Jumat (12/12/2025).
Reza menegaskan bahwa keputusan ini dilakukan secara profesional dan melalui komunikasi terbuka. Tidak ada konflik di balik perpisahan tersebut, dan manajemen tetap menjunjung tinggi etika serta rasa saling menghormati.
Evaluasi Belum Berakhir
Langkah melepas empat pemain ini bukanlah akhir dari proses evaluasi. Manajemen PSIS memastikan bahwa penilaian terhadap skuad akan terus berlangsung hingga jendela transfer resmi dibuka. Artinya, masih ada kemungkinan perubahan komposisi pemain demi memperbaiki performa tim.
“Evaluasi tidak hanya berhenti sampai di sini. Proses ini akan terus berjalan sampai bursa transfer dibuka. Kami ingin memastikan PSIS memiliki skuad yang kompetitif untuk bertahan di kompetisi,” lanjut Reza.
Selain melepas pemain, manajemen juga tengah aktif mempersiapkan kedatangan amunisi baru. Pemain-pemain yang akan direkrut diharapkan mampu menambal kelemahan tim serta memberi dampak instan pada putaran selanjutnya Pegadaian Championship.
Apresiasi untuk Pemain yang Dilepas
Meski berpisah lebih cepat dari rencana awal, manajemen PSIS tetap menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan profesionalisme Basajum Latuconsina, Ade Ivan, Widi Syarief, dan Zico Uldha Febrianatta selama membela Mahesa Jenar.
Kontribusi mereka pada awal musim tetap dicatat sebagai bagian dari perjalanan PSIS di musim 2025/2026. Manajemen juga mendoakan agar keempat pemain tersebut bisa melanjutkan karier dengan lebih baik di klub berikutnya.
PSIS Sudah Datangkan Tiga Pemain Baru
Di sisi lain, PSIS Semarang tidak tinggal diam. Meski bursa transfer resmi belum dibuka, klub sudah lebih dulu mengamankan tiga pemain baru sebagai langkah awal memperkuat skuad.
Nama pertama adalah Tegar Infantrie, yang didatangkan dengan status pinjaman dari Persita Tangerang. Kehadiran Tegar diharapkan bisa menambah opsi di sektor yang selama ini dianggap kurang stabil.
Setelah itu, PSIS juga merekrut Fahmi Al-Ayyubi dan Gustur Cahyo. Ketiga pemain ini diproyeksikan untuk membantu Mahesa Jenar keluar dari tekanan papan bawah dan memperbaiki konsistensi permainan.
Performa PSIS Masih Mengkhawatirkan
Langkah perombakan ini tidak terlepas dari performa PSIS yang belum memuaskan sepanjang musim. Sebelum ditangani Jafri Sastra, PSIS sempat melalui 11 pertandingan tanpa kemenangan di bawah dua pelatih sebelumnya, yakni Kahudi Widodo dan Ega Raka Galih.
Meski akhirnya berhasil meraih kemenangan perdana, kondisi PSIS masih jauh dari kata aman. Hingga pekan ke-12, Mahesa Jenar masih tertahan di peringkat ke-10 Grup Timur dengan koleksi lima poin.
Posisi tersebut membuat PSIS belum keluar dari bayang-bayang degradasi. Mereka hanya terpaut tiga poin dari Persiku Kudus, yang berada di peringkat ke-8 atau batas aman klasemen Pegadaian Championship musim ini.
Fokus Bertahan dan Bangkit
Dengan situasi tersebut, langkah manajemen melakukan evaluasi agresif dinilai sebagai upaya serius untuk menyelamatkan PSIS dari ancaman degradasi. Perpaduan pemain lama yang dipertahankan dan wajah-wajah baru diharapkan bisa membawa perubahan signifikan di sisa kompetisi.
Jafri Sastra kini memiliki tantangan besar untuk menyatukan tim dalam waktu singkat. Konsistensi, disiplin, dan mental bertanding menjadi kunci utama jika PSIS ingin bertahan di Pegadaian Championship.
Perombakan skuad mungkin belum selesai. Namun satu hal sudah jelas: PSIS Semarang tidak ingin mengulang kesalahan dan siap melakukan langkah berani demi menjaga eksistensi Mahesa Jenar di kompetisi musim 2025/2026.
BACA JUGA :