Borneo FC akhirnya merasakan pahitnya kekalahan setelah 11 laga tanpa tersentuh kekalahan di BRI Super League 2025/2026. Rekor impresif itu mendadak runtuh di Stadion Segiri, Samarinda, ketika tamu mereka, Bali United, mencuri kemenangan tipis 1-0. Kekalahan ini tidak hanya memutus tren positif Pesut Etam, tetapi juga menjadi pukulan telak karena terjadi di hadapan ribuan pendukung sendiri.
Gol tunggal Kadek Agung, yang memanfaatkan umpan matang Boris Kopitovic, menjadi pembeda dalam pertandingan yang berlangsung ketat sejak menit awal. Borneo FC tampil dominan dalam penguasaan bola, tetapi penyelesaian akhir yang tumpul membuat mereka gagal menyamakan kedudukan hingga laga berakhir.
Kini, setelah kehilangan momentum, Borneo FC harus segera mengembalikan ritme permainan. Masalahnya, perjalanan menuju kebangkitan tidak akan mudah. Pesut Etam sudah ditunggu oleh enam laga berat yang berpotensi menentukan nasib mereka di papan atas klasemen.
1. Jadwal Berat Dimulai: Tiga Laga Tandang Beruntun
Perjuangan Borneo FC menuju pemulihan dimulai di laga tandang yang sangat menantang. Mereka akan bertemu Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, salah satu venue paling sulit untuk mencuri poin. Atmosfer GBLA dan performa Persib yang sedang stabil membuat laga ini dipastikan berlangsung keras.
Belum sempat bernafas, Pesut Etam kembali melanjutkan rangkaian partai tandang, kali ini menuju Jawa Timur untuk menghadapi Persebaya Surabaya. Tim Bajul Ijo dikenal memiliki daya serang agresif yang menyulitkan siapa pun yang datang ke Surabaya.
Perjalanan tandang ketiga juga tak lebih ringan. Borneo FC akan terbang ke Maluku Utara untuk bertemu Malut United, tim yang tampil mengejutkan musim ini dan sangat sulit dikalahkan di kandang sendiri.
2. Awal 2026: Jamu PSM Makassar di Segiri
Memasuki tahun 2026, Borneo FC akhirnya kembali merasakan atmosfer kandang. Mereka akan menjamu PSM Makassar, tim yang selalu tampil ngotot di laga besar. Meski bermain di Segiri memberi sedikit keuntungan, tekanan tetap besar karena Borneo FC wajib menang agar tidak semakin tercecer di persaingan papan atas.
Pertemuan dengan PSM kerap menghadirkan tensi tinggi. Keduanya memiliki gaya bermain cepat dan agresif, sehingga duel ini diprediksi berjalan keras sejak menit awal.
3. Tandang ke Markas Persita: Laga Sulit yang Tak Bisa Diremehkan
Usai menjamu PSM, Borneo FC kembali menjalani laga away menghadapi Persita Tangerang. Tim Pendekar Cisadane selalu menjadi batu sandungan bagi tim besar karena permainan mereka yang tak mudah ditebak.
Persita musim ini dikenal sebagai tim yang kuat dalam transisi cepat, sehingga Borneo FC harus mewaspadai serangan balik mematikan lawan.
4. Ditutup Bentrok Berat di Solo: Persis Siap Menyulitkan
Rangkaian enam laga sulit Borneo FC akan ditutup dengan pertandingan kontra Persis Solo di Stadion Manahan pada 23 Januari 2026. Persis yang memiliki dukungan penuh dari suporter setia Laskar Sambernyawa dikenal sangat kuat ketika bermain di kandang.
Stadion Manahan yang angker bagi banyak tim tamu bisa menjadi ujian mental penting bagi skuad Pesut Etam yang ingin bangkit setelah kekalahan dari Bali United.
Kesimpulan: Periode Krusial yang Menentukan Arah Musim Borneo FC
Kekalahan menyakitkan dari Bali United menjadi alarm keras bagi Borneo FC. Enam laga ke depan bukan hanya tantangan biasa, tetapi fase penentu apakah Pesut Etam mampu kembali ke jalur kemenangan atau justru tergelincir dari persaingan papan atas BRI Super League 2025/2026.
Mulai dari Persib, Persebaya, Malut United, PSM, Persita, hingga Persis—semuanya merupakan lawan yang tidak bisa diremehkan.
Jika Borneo FC ingin kembali memperlihatkan ketajaman seperti awal musim, konsistensi dan mental juara harus benar-benar muncul di periode ini.
BACA JUGA :
