• BTC$105,581.15
    0.95%
  • ETH$2,514.96
    1.49%
  • USDT$1.00
    -0.07%
  • XRP$2.17
    0.17%
  • BNB$649.70
    0.75%
  • SOL$149.55
    0.66%
  • USDC$1.00
    0.02%
  • DOGE$0.18
    1.63%
  • TRX$0.29
    2.48%
  • ADA$0.66
    0.30%
  • STETH$2,510.50
    1.34%
  • WBTC$105,456.41
    1.00%
  • HYPE$34.61
    2.68%
  • SUI$3.24
    0.33%
  • LINK$13.77
    0.63%

SBOTOP: Rekor Buruk Liverpool Berlanjut Usai Dipermalukan Chelsea

Liverpool harus menerima kenyataan pahit setelah menelan kekalahan 1-3 dari Chelsea dalam laga lanjutan Premier League yang berlangsung di Stamford Bridge. Kekalahan ini menjadi ironi tersendiri karena hanya berselang beberapa hari setelah The Reds resmi mengunci gelar juara liga musim 2024/2025. Alih-alih tampil dominan seperti biasanya, skuad asuhan pelatih anyar Arne Slot justru terlihat kehilangan ritme permainan.

Dalam laga tersebut, Slot memilih untuk merotasi susunan pemainnya secara signifikan. Sejumlah nama inti disimpan, memberi ruang bagi pemain-pemain pelapis untuk tampil sejak menit pertama. Keputusan ini menjadi bumerang karena Chelsea memanfaatkan situasi itu dengan sangat baik. Tim tuan rumah langsung tampil agresif sejak peluit awal dibunyikan, mengendalikan permainan dan menekan pertahanan Liverpool yang terlihat kurang solid.

Gol pembuka datang lebih awal dari Enzo Fernandez yang sukses menjebol gawang The Reds lewat tembakan terukur. Petaka bagi Liverpool bertambah ketika Jarell Quansah, yang dipercaya mengawal lini belakang, malah mencetak gol bunuh diri yang membuat Chelsea unggul dua gol tanpa balas. Meski Virgil van Dijk sempat membalas dengan sundulan yang memperkecil ketertinggalan, harapan Liverpool untuk bangkit sirna setelah Cole Palmer mengeksekusi penalti dengan sempurna di penghujung laga, memastikan kemenangan 3-1 bagi The Blues.

Kekalahan Pasca-Juara, Liverpool Ulang Catatan Buruk yang Jarang Terjadi

Kekalahan ini bukan sekadar hasil minor biasa, melainkan mengandung nilai sejarah yang unik namun tidak membanggakan. Liverpool kini tercatat sebagai klub keempat dalam sejarah Premier League yang langsung mengalami kekalahan di pertandingan pertama setelah memastikan diri menjadi juara liga. Yang lebih menarik, Liverpool sendiri pernah mengalami hal serupa sebelumnya.

Pada musim 2019/2020, saat masih dilatih Jurgen Klopp, Liverpool yang baru saja merayakan gelar juara setelah penantian panjang, harus menelan kekalahan telak 0-4 dari Manchester City dalam laga pertamanya usai menjadi kampiun. Sejarah kini berulang di era Arne Slot.

Selain Liverpool, dua klub lain yang mencatat rekor serupa adalah Chelsea di bawah asuhan Jose Mourinho pada musim 2005/2006 dan Arsenal saat masih ditangani Arsene Wenger pada musim 1997/1998. Menariknya, dalam kasus Arsenal, kekalahan itu diberikan oleh Liverpool sendiri dengan skor mencolok 4-0 di Anfield. Kini, nasib itu seolah berbalik menghantam The Reds di London.

Arne Slot: Rotasi adalah Bentuk Apresiasi

Pelatih Arne Slot mengakui bahwa ia sengaja merotasi tim sebagai bentuk penghargaan terhadap pemain-pemain yang selama ini kurang mendapatkan menit bermain. Dalam laga tersebut, nama-nama seperti Jarell Quansah, Kostas Tsimikas, Wataru Endo, Harvey Elliott, dan Curtis Jones tampil sebagai starter. Mereka dianggap telah menunjukkan kerja keras dan profesionalisme dalam sesi latihan sepanjang musim.

“Para pemain ini layak mendapatkan kesempatan untuk tampil di laga besar. Mereka telah menunjukkan etos kerja luar biasa setiap hari di latihan, dan ini adalah momen yang tepat untuk memberikan mereka panggung,” ujar Slot seusai pertandingan.

Ia juga menegaskan bahwa penilaian terhadap performa pemain tidak bisa dilakukan hanya dari satu pertandingan saja. “Kami mengevaluasi mereka bukan hanya di pertandingan, tetapi juga dalam keseharian mereka saat latihan. Ini adalah bagian dari proses pengembangan tim secara menyeluruh,” tambah pelatih asal Belanda itu.

Fokus Liverpool Kini Tertuju ke Laga Kontra Arsenal

Meski hasil pertandingan tidak sesuai harapan, semangat para pendukung Liverpool tetap menyala di tribun. Lagu-lagu dukungan terus menggema hingga peluit panjang berbunyi. Para fans tetap merayakan gelar juara yang telah diraih, menunjukkan loyalitas yang tak tergoyahkan meski tim kesayangannya takluk.

Dengan laga kontra Chelsea telah berlalu, fokus Liverpool kini beralih ke pertandingan penting selanjutnya melawan Arsenal. Duel yang akan berlangsung di Anfield itu diprediksi menjadi laga panas antara dua tim yang konsisten berada di papan atas klasemen. Arne Slot dipastikan akan menurunkan komposisi terbaiknya untuk meraih hasil maksimal di depan publik sendiri.

Liverpool masih punya cukup waktu untuk meracik strategi dan melakukan evaluasi demi memperbaiki penampilan. Dengan kualitas yang dimiliki serta kedalaman skuad yang solid, The Reds diyakini akan bangkit dan menutup musim dengan performa positif, meski kekalahan dari Chelsea menyisakan catatan yang tak diinginkan dalam buku sejarah mereka.

BACA JUGA :