• BTC$105,536.96
    0.83%
  • ETH$2,512.29
    0.94%
  • USDT$1.00
    0.03%
  • XRP$2.18
    0.44%
  • BNB$650.93
    0.73%
  • SOL$151.04
    0.91%
  • USDC$1.00
    0.00%
  • DOGE$0.18
    2.41%
  • TRX$0.28
    0.92%
  • ADA$0.66
    0.07%
  • STETH$2,509.27
    0.88%
  • WBTC$105,497.55
    0.94%
  • HYPE$34.86
    2.44%
  • SUI$3.23
    2.07%
  • LINK$13.82
    2.43%

SBOTOP :  Spurs keluar sebagai juara Liga Europa Dengan 2 pemain Unggulan

Sudah 17 tahun berlalu sejak Tottenham Hotspur terakhir kali mengangkat sebuah trofi—penantian yang melelahkan bagi klub sebesar mereka. Namun, di tengah tekanan dan harapan besar para penggemar, hadir sosok yang memahami betul arti dari kemenangan dan proses untuk mencapainya: Rodrigo Bentancur.

Pemain asal Uruguay ini bukanlah sosok asing dalam atmosfer kompetitif. Ia pernah mencicipi manisnya gelar bersama dua klub besar di Amerika Selatan dan Eropa: Boca Juniors dan Juventus. Mentalitas juara yang ia bawa dari dua raksasa tersebut kini menjadi aset penting di ruang ganti Spurs.

Di musim ini, Bentancur tampil sebagai jantung permainan Tottenham di Liga Europa. Dengan ketenangan luar biasa dan determinasi tanpa kompromi, ia menjadi pemimpin dalam diam—mengatur ritme permainan, memutus serangan lawan, dan memompa semangat rekan-rekannya. Tidak heran jika dirinya disebut sebagai tokoh kunci dalam membawa Tottenham menembus babak empat besar.

Menjelang leg kedua semi-final melawan Bodo/Glimt pada hari Kamis, semua mata tertuju pada Bentancur. Kemampuannya membaca permainan dan mengendalikan emosi di situasi krusial menjadi senjata vital. “Kami telah berbicara tentang usia dan jumlah pertandingan yang telah dimainkan,” ujarnya dengan tenang. Di usia 27 tahun, lebih dari 400 penampilan di level senior menjadi bukti bahwa dia bukan hanya berpengalaman—dia juga tahan uji.

Menularkan Pengalaman untuk Trofi Eropa

Di tengah sorotan dan tekanan, Rodrigo Bentancur tampil bukan hanya sebagai pemain, tetapi sebagai mentor di ruang ganti Tottenham Hotspur. Semifinal Liga Eropa musim ini menjadi panggung emosional baginya—bukan hanya karena ini adalah momen pertamanya di fase ini, tetapi karena ia melihatnya sebagai kesempatan untuk membimbing generasi muda Spurs melewati tantangan besar.

“Lebih dari segalanya, saya ingin berbagi pengalaman,” ungkap gelandang Uruguay itu dengan tenang. Meski mengakui pernah merasa marah di lapangan, Bentancur tetap dikenal sebagai sosok yang stabil dan tenang. “Saya mencoba untuk menikmati momen ini, karena momen seperti ini sangat cepat berlalu,” lanjutnya.

Bentancur membawa warisan kemenangan dari Boca Juniors dan Juventus—klub-klub tempat ia belajar arti kemenangan dan tekanan. Kini, dengan kepala dingin dan hati terbuka, ia berupaya menularkan semangat yang sama kepada rekan-rekannya yang lebih muda. Baginya, kunci utama bukan hanya taktik atau strategi, tetapi menikmati pertandingan, tetap bahagia, dan menjaga fokus.

Di tengah musim domestik yang mengecewakan, Liga Eropa hadir sebagai oase bagi Tottenham. Harapan masih ada, dan kepercayaan pun tumbuh, sebagian besar berkat keteguhan karakter seperti yang diperlihatkan Bentancur. Ia juga menegaskan bahwa di bawah arahan Ange Postecoglou, tim telah berhasil mematikan gangguan eksternal dan memilih untuk percaya pada diri sendiri.

Final mungkin masih beberapa langkah lagi, namun bagi Bentancur dan Tottenham, perjalanan ini adalah tentang lebih dari sekadar gelar. Ini adalah tentang warisan, ketenangan dalam tekanan, dan membentuk mental juara yang akan bertahan lebih dari satu musim.

Bentancur, Postecoglou, dan Misi Tenang Menuju Final Eropa

Tottenham Hotspur mungkin tengah menjalani musim domestik yang penuh tantangan, namun di Liga Eropa, semangat dan keyakinan tengah memuncak. Salah satu sosok kunci di balik stabilnya performa Spurs adalah Rodrigo Bentancur—bukan hanya karena kualitasnya di lini tengah, tetapi juga karena koneksi batin yang ia miliki dengan manajer Ange Postecoglou.

“Manajer memiliki kepribadian yang sangat tenang, seperti saya,” ujar Bentancur. Ketika tekanan meningkat menjelang leg kedua semifinal, ketenangan itulah yang justru menjadi senjata utama Tottenham. Postecoglou tidak hanya menetapkan taktik, tetapi juga membangun kepercayaan dan kedekatan yang langka antara pelatih dan pemain. Hasilnya? Sebuah tim yang bersatu, bahagia, dan bermain dengan cara yang mereka yakini.

Tottenham tampil impresif di leg pertama dengan kemenangan 3-1 di London, dan kini membawa keunggulan itu ke markas Bodo/Glimt. Meskipun harus bermain di atas lapangan artifisial yang tidak biasa, keyakinan tetap tinggi. Bentancur menegaskan bahwa mereka tak akan bermain pasif. Sebaliknya, tekanan tinggi dan agresivitas di lini depan menjadi pendekatan yang akan mereka bawa ke stadion lawan.

Namun, sang gelandang Uruguay juga realistis. Ia sadar bahwa keberhasilan di Liga Eropa, sekalipun berujung trofi, tak boleh menjadi alasan untuk berpuas diri. “Kami tahu kami harus melakukan banyak perbaikan di liga domestik. Kemenangan di Eropa tidak akan mengaburkan itu,” tegasnya.

Dengan keseimbangan antara ketenangan dan ambisi, Tottenham kini berada di jalur yang menjanjikan. Dan jika mereka bisa terus menjaga “gelembung” kebersamaan yang telah tercipta, final bukan hanya impian—itu adalah target yang dalam jangkauan.

Realita Pahit Spurs dan Fokus Penuh di Liga Europa

Rodrigo Bentancur tidak menutupi kenyataan. Bagi Tottenham Hotspur, musim ini bukanlah kisah yang membanggakan. Jauh dari ekspektasi awal, performa di Premier League mengecewakan dan posisi di klasemen tidak mencerminkan ambisi klub. “Ini bukan musim yang baik,” ucapnya jujur. “Itu bukan tujuan kami di awal musim.

Kegagalan ini bukan tanpa sebab. Bentancur mengungkapkan bagaimana badai cedera menghantam skuad dan memaksa para pemain kunci bermain terus-menerus tanpa rotasi yang memadai. Meski tampil maksimal, beban fisik dan mental jelas memengaruhi performa individu dan kolektif tim. “Itu membuat Anda merasa tidak memberikan level terbaik untuk tim,” tambahnya, menggambarkan frustrasi yang dirasakan banyak pemain.

Namun, dengan Liga Europa yang masih menyisakan harapan, arah fokus pun berubah. Postecoglou telah mengambil langkah strategis—mengistirahatkan delapan pemain, termasuk Bentancur, dalam laga Premier League terakhir melawan West Ham demi menyimpan energi untuk leg penting semifinal.

Meski sadar musim ini jauh dari sempurna, Bentancur menegaskan bahwa sekarang bukan waktu untuk menyesali kegagalan. “Kami tahu kami harus mengubah banyak hal pada musim depan,” katanya. “Tapi untuk saat ini, kami hanya fokus pada pertandingan hari Kamis. Laga semifinal seperti ini tidak datang setiap minggu.

Dengan semua harapan tersisa tertuju pada Liga Europa, Spurs ingin menebus musim mereka dengan satu hal yang masih bisa mereka berikan—kebahagiaan untuk para pendukung setia. “Saya yakin mereka layak mendapatkannya,” tutup Bentancur, menyuarakan semangat yang masih menyala di tengah kekecewaan.

Baca Juga :