Cabang olahraga sepak bola putra SEA Games 2025 resmi mulai bergulir pada Rabu (03/12/2025). Namun, alih-alih disambut meriah, laga pembuka justru memunculkan pemandangan mengejutkan: pertandingan Timnas Thailand selaku tuan rumah berlangsung sepi penonton. Fenomena ini sontak menjadi perbincangan hangat di media sosial, mengingat sepak bola selama ini merupakan olahraga paling digemari di Negeri Gajah Putih.
SEA Games 2025 sendiri diselenggarakan pada 9–20 Desember 2025 di tiga kota besar, yakni Bangkok, Chonburi, dan Songkhla. Seperti edisi-edisi sebelumnya, cabang olahraga sepak bola putra digelar lebih awal sebelum upacara pembukaan resmi, salah satunya demi memberikan waktu istirahat yang cukup menjelang fase knockout.
Pada hari pertama, dua pertandingan langsung digelar: Thailand vs Timor Leste di Grup A dan Laos vs Vietnam di Grup B. Publik sebenarnya berharap laga tersebut menjadi pembuka yang meriah, tetapi kenyataan di lapangan berkata lain.
Stadion Rajamangala Nyaris Kosong di Laga Thailand vs Timor Leste
Pertandingan Thailand kontra Timor Leste berlangsung di Stadion Rajamangala, Bangkok, stadion paling ikonis dan berkapasitas lebih dari 51 ribu penonton. Secara kualitas, Thailand jelas unggul jauh dibanding lawannya. Mereka merupakan raja sepak bola Asia Tenggara dengan koleksi 16 medali emas SEA Games, prestasi yang tidak tertandingi negara lain.
Secara hasil, Thailand membuktikan dominasi mereka dengan menang telak 6-1 atas Timor Leste. Namun kemenangan tersebut terasa hambar. Tribun Rajamangala terlihat nyaris kosong, hanya dipenuhi oleh segelintir penonton di beberapa sisi stadion. Momen yang seharusnya menjadi pembuktian kekuatan Thailand justru terasa seperti laga uji coba tertutup.
Tidak adanya atmosfer meriah membuat para pemain dan pengamat merasa heran. Apalagi, Thailand selama ini dikenal memiliki basis pendukung yang besar ketika tampil di turnamen internasional.
Mengapa Thailand Sepi Penonton? Viral di Media Sosial, Ini Penjelasannya
Kekosongan tribun ini langsung memicu diskusi di media sosial. Banyak yang bertanya-tanya: mengapa masyarakat Thailand tidak menonton tim kesayangan mereka di laga pembuka SEA Games?
Akun X (Twitter) @ThaiFootballs yang dikenal sebagai sumber informasi sepak bola Thailand memberikan penjelasan mengejutkan:
“Tidak ada boikot. Orang-orang Thailand memang tidak tertarik pada SEA Games. Banyak warga bahkan tidak sadar bahwa negara ini sedang menjadi tuan rumah.”
Pernyataan tersebut menggambarkan betapa rendahnya antusiasme publik lokal terhadap SEA Games 2025. Beberapa faktor yang disebutkan warganet antara lain:
1. Publikasi yang Minim
Meski menjadi tuan rumah, promosi SEA Games 2025 dinilai kurang masif. Tidak banyak kampanye, baliho, atau aktivitas publik yang mengingatkan masyarakat tentang event akbar ini.
2. Jadwal Pertandingan Tak Familiar
Sejak beberapa edisi terakhir, sepak bola SEA Games tidak selalu menjadi perhatian utama, terutama karena banyak pemain muda yang tampil dan bukan skuad senior.
3. Kehidupan urban Bangkok yang sangat sibuk
Warga kota besar seperti Bangkok cenderung memiliki mobilitas tinggi dan aktivitas padat yang membuat mereka sulit meluangkan waktu untuk menonton pertandingan lebih awal.
4. Harga tiket dan akses stadion
Beberapa warganet menyebut harga tiket tertentu dianggap kurang ramah, sementara akses menuju Rajamangala juga sering terkendala kemacetan.
Kontras Dengan Popularitas Sepak Bola Thailand
Menariknya, sepinya penonton ini tidak mencerminkan popularitas sepak bola di Thailand secara keseluruhan. Liga domestik Thailand (Thai League) sering mendapat dukungan penuh, terutama klub-klub besar seperti Buriram United dan Muangthong United.
Namun, untuk SEA Games, masyarakat tampaknya tidak memberikan perhatian yang sama, meskipun Timnas Thailand adalah salah satu favorit juara.
Banyak pengamat menilai pemerintah dan panitia lokal perlu meningkatkan strategi promosi agar laga-laga berikutnya tidak mengalami hal serupa.
Thailand Tetap Melaju, Tapi Atmosfer ‘Hampa’ Menjadi Sorotan
Kemenangan 6-1 atas Timor Leste seharusnya menjadi awal positif bagi Thailand di SEA Games 2025. Namun, suasana stadion yang sepi membuat momen tersebut terasa kurang spesial.
Ke depan, Thailand masih memiliki beberapa pertandingan penting di fase grup. Pihak federasi berharap dukungan publik akan meningkat seiring performa tim yang semakin meyakinkan.
Meski demikian, insiden ini sudah terlanjur menjadi sorotan media internasional. Warganet dari berbagai negara Asia Tenggara pun mempertanyakan mengapa tuan rumah tidak menunjukkan antusiasme yang biasanya sangat tinggi.
Kesimpulan
Laga perdana sepak bola SEA Games 2025 memberikan kejutan bukan dari skor pertandingan, melainkan dari kelasnya atmosfer stadion yang tak sesuai dengan nama besar Thailand sebagai tuan rumah. Kurangnya minat publik, minimnya promosi, dan faktor non-teknis lainnya membuat laga tersebut terasa hambar, meskipun Thailand tampil dominan.
Kini, perhatian tertuju pada apakah laga-laga berikutnya akan dipadati penonton atau apakah fenomena “stadion kosong” akan kembali terjadi.
BACA JUGA :