• BTC$90,369.90
    -2.13%
  • ETH$3,209.91
    -3.00%
  • USDT$1.00
    0.01%
  • XRP$2.02
    -3.65%
  • BNB$870.87
    -2.36%
  • USDC$1.00
    -0.01%
  • SOL$131.21
    -5.06%
  • STETH$3,207.90
    -2.91%
  • TRX$0.28
    -1.04%
  • DOGE$0.14
    -5.50%
  • ADA$0.43
    -6.93%
  • WSTETH$3,918.25
    -3.03%
  • WBTC$90,265.86
    -2.11%
  • BCH$561.21
    -2.96%
  • WETH$3,200.16
    -3.81%

SBOTOP : Salah Merasa Dikambinghitamkan Eks Liverpool Ingatkan Jangan Bikin Kekacauan di Tim

Drama internal kembali menghantam Liverpool setelah Mohamed Salah melontarkan pernyataan keras usai kembali dicadangkan saat The Reds bermain imbang 3-3 melawan Leeds United pada pekan ke-15 Premier League 2025/2026. Sang bintang Mesir secara terbuka mengaku merasa klub telah “melemparkannya ke bawah bus”, sebuah komentar yang langsung menggemparkan publik dan memunculkan spekulasi besar soal masa depannya di Anfield.

Situasi ini semakin kompleks karena Salah bukan pertama kalinya menimbulkan perbincangan panas terkait masa depannya. Musim lalu, ia sempat mengejutkan fans dengan mengatakan dirinya “lebih dekat keluar daripada bertahan” saat kontraknya hanya menyisakan enam bulan. Meski akhirnya menandatangani perpanjangan kontrak dua tahun pada awal musim, kondisi internal kembali memanas akibat komentar kontroversial terbarunya.

Dalam pernyataannya, Salah menegaskan bahwa ada pihak di dalam klub yang seolah ingin dirinya menjadi kambing hitam atas penurunan performa tim. Ia juga menyebut perlakuan tersebut “tidak dapat diterima”. Komentar itu langsung memicu reaksi luas, termasuk dari mantan pemain Liverpool Danny Murphy, yang menilai ucapan Salah terlalu emosional dan jauh dari kenyataan yang sesungguhnya.

Danny Murphy: Salah Bersikap Emosional dan Tak Objektif

Danny Murphy, mantan gelandang Liverpool yang kini menjadi pundit BBC, menilai bahwa Salah seharusnya bisa menahan diri dan tidak memperkeruh suasana. Menurutnya, semua pemain, bahkan pemain bintang sekalipun, pasti menghadapi tekanan ketika tim sedang tampil buruk.

Ia menegaskan bahwa ucapan Salah tidak sesuai dengan fakta di lapangan dan hanya menambah kerumitan situasi internal.

“Itu hanya respons emosional yang tidak masuk akal. Semua pemain harus berjuang mempertahankan tempatnya, terutama saat performa menurun,” ujar Murphy dalam program Match of the Day.

Murphy menambahkan bahwa Salah bukan satu-satunya pemain yang dikritik publik. Banyak bintang Liverpool lain juga mendapatkan tekanan tinggi dalam beberapa pekan terakhir.

Menurut Murphy, sebagai salah satu figur terbesar klub, Salah justru seharusnya menjadi contoh dalam menjaga stabilitas, bukan sebaliknya.

Salah , Salah Langkah dengan Membuka Masalah ke Publik

Liverpool kini berada di posisi yang jauh dari ideal. Hasil imbang kontra Leeds membuat mereka menempati peringkat kedelapan, tertinggal 10 poin dari pemuncak klasemen Arsenal. Situasi ini tentu semakin menambah frustrasi di ruang ganti.

Murphy menegaskan bahwa mengutarakan kekesalan kepada publik adalah langkah keliru dan tidak profesional.

“Jika Anda marah atau frustrasi, sampaikan ke manajer atau direktur klub. Jangan membuat masalah baru di media. Itu hanya memperburuk keadaan,” tegas Murphy.

Menurutnya, Salah kini justru menciptakan tekanan tambahan bagi Arne Slot dan seluruh skuad, yang seharusnya fokus memperbaiki performa.

Hubungan Salah dan Arne Slot Benarkah Sudah Retak?

Arne Slot mencoba meredam isu dengan memberikan penjelasan sederhana soal keputusan mencadangkan Salah. Menurutnya, ia ingin mengontrol ritme permainan ketika Liverpool masih unggul 3-2.

“Saat itu kami tidak membutuhkan gol tambahan. Biasanya kalau kami butuh gol, saya pasti memasukkan Mo,” ungkap Slot.

Namun pernyataan itu tampaknya tidak diterima dengan baik oleh Salah. Seusai laga, ia mengatakan bahwa dirinya “tidak lagi memiliki hubungan” dengan Slot—komentar yang semakin memanaskan keadaan.

Padahal, musim lalu Salah tampil luar biasa dengan 29 gol dan 18 assist. Musim ini, performanya menurun drastis dan ia baru mencetak empat gol serta dua assist. Situasi tersebut disebut menjadi salah satu alasan Slot mulai merotasi posisinya.

Publik kini menunggu bagaimana Slot merespons komentar pemainnya itu, terutama karena Liverpool akan menghadapi dua pertandingan penting: melawan Inter Milan di Liga Champions dan kemudian Brighton, sebelum Salah pergi membela Mesir di Piala Afrika.

Apa Masa Depan Salah di Liverpool Masih Ada?

Kontrak Salah memang masih berlaku dua tahun lagi, sehingga Liverpool memiliki kontrol penuh atas masa depannya. Namun ketegangan yang terus meningkat membuka peluang besar bahwa Januari bisa menjadi titik balik.

Murphy sendiri berharap Salah tetap bisa mengakhiri kariernya di Anfield dengan cara yang baik.

“Saya yakin dia masih akan bermain. Dia hanya butuh waktu menenangkan diri. Semua orang ingin legendanya pergi dengan terhormat. Tapi kalau dia bersikeras ingin pergi, bukan tidak mungkin sesuatu terjadi pada Januari,” ujarnya.

Minat klub-klub Saudi disebut tetap tinggi, dan situasi internal Liverpool saat ini membuat berbagai kemungkinan semakin terbuka.

Kesimpulan: Liverpool di Persimpangan Krusial

Drama antara Mohamed Salah dan manajemen Liverpool kini menjadi salah satu isu paling panas di Premier League. Di satu sisi, Salah merasa diperlakukan tidak adil. Di sisi lain, mantan pemain seperti Danny Murphy melihat komentar Salah sebagai masalah baru yang merugikan tim.

Dengan dua laga penting sebelum Salah berangkat ke Piala Afrika, masa depan sang bintang kini benar-benar berada di persimpangan. Apakah ia akan kembali menjadi pemain kunci Liverpool, atau justru Januari menjadi awal perpisahan?

BACA JUGA: