Skuad Timnas Indonesia U-22 menjalani salat Jumat bersama di hotel tempat mereka menginap di Chiang Mai, Thailand, pada Jumat (12/12/2025) siang waktu setempat. Aktivitas ini menjadi bagian penting dari persiapan Garuda Muda menjelang laga penentuan melawan Myanmar U-22 di ajang SEA Games 2025.
Sejumlah awak media Indonesia yang meliput langsung SEA Games Thailand turut mengikuti salat Jumat bersama tim. Suasana berlangsung khusyuk, tenang, dan penuh kekeluargaan. Tidak ada kesan tegang berlebihan meski pertandingan yang akan dihadapi bersifat sangat krusial bagi langkah Indonesia di turnamen ini.
Salat Jumat tersebut diikuti oleh seluruh elemen tim, mulai dari jajaran pelatih, ofisial, hingga para pemain. Terlihat Indra Sjafri selaku pelatih kepala, Sumardji sebagai manajer tim, serta beberapa pemain inti seperti Dony Tri Pamungkas ikut berbaur tanpa sekat. Momen ini menjadi simbol kebersamaan sekaligus penguatan mental jelang laga besar.
Salat Jumat Terakhir di Chiang Mai
Salat Jumat ini juga menjadi yang terakhir bagi Timnas Indonesia U-22 selama berada di Chiang Mai. Setelah laga kontra Myanmar, skuad Garuda Muda memiliki dua kemungkinan agenda: kembali ke Jakarta jika tersingkir, atau melanjutkan perjalanan ke Bangkok untuk tampil di babak semifinal.
Kondisi ini membuat Jumat siang tersebut terasa istimewa. Bagi tim, salat Jumat bukan sekadar kewajiban ibadah, tetapi juga sarana menenangkan pikiran dan memusatkan fokus. Dalam turnamen sepadat SEA Games, keseimbangan antara fisik, mental, dan spiritual menjadi aspek yang sangat diperhatikan oleh tim pelatih.
Indra Sjafri dikenal sebagai sosok pelatih yang selalu menekankan pendekatan menyeluruh kepada pemainnya. Ia kerap menanamkan nilai disiplin, kebersamaan, dan ketenangan dalam menghadapi tekanan, terutama pada laga-laga penentuan seperti ini.
Misi Berat: Menang Minimal Tiga Gol
Pada Jumat (12/12/2025) pukul 18.00 waktu setempat, Timnas Indonesia U-22 dijadwalkan menghadapi Myanmar U-22 di 700th Anniversary Stadium, Chiang Mai, dalam pertandingan terakhir Grup C SEA Games 2025.
Laga ini menjadi duel hidup-mati bagi Garuda Muda. Untuk bisa melaju ke babak semifinal, Indonesia wajib menang dengan selisih minimal tiga gol. Kemenangan dengan margin lebih kecil tidak cukup, dan hasil tersebut akan membuat Indonesia harus angkat koper lebih cepat, meski datang ke Thailand dengan status juara bertahan SEA Games.
Tekanan jelas berada di pundak para pemain. Namun, dari pantauan di hotel, suasana tim tetap terjaga kondusif. Tidak terlihat kepanikan berlebihan. Para pemain tampak menjalani rutinitas dengan disiplin, mulai dari ibadah, makan, hingga istirahat.
Menu Makan Siang yang Dijaga Ketat
Usai salat Jumat, skuad Timnas Indonesia U-22 langsung menyantap makan siang bersama di hotel. Momen ini juga dimanfaatkan tim untuk menjaga kebersamaan sebelum masing-masing pemain beristirahat singkat dan bersiap menuju stadion.
Menariknya, jajaran pelatih dan ofisial seperti Indra Sjafri, Sumardji, dan Bima Sakti sempat beberapa kali mengajak awak media Indonesia untuk ikut makan siang bersama tim. Hal tersebut mencerminkan suasana terbuka dan kekeluargaan di dalam skuad Garuda Muda.
Dari pantauan langsung, menu makan siang para pemain didominasi oleh makanan bergizi seimbang yang dirancang khusus untuk kebutuhan atlet. Hidangan yang disajikan antara lain nasi putih, ayam goreng, lauk pendamping berprotein, sayuran, serta menu tambahan yang mendukung pemulihan energi.
Tidak terlihat makanan berlemak berlebihan atau minuman manis. Semua menu disiapkan dengan standar nutrisi ketat demi menjaga performa pemain di laga malam harinya. Tim medis dan nutrisionis Timnas Indonesia U-22 memastikan asupan pemain tetap optimal, terutama menjelang pertandingan krusial.
Fokus, Tenang, dan Siap Bertarung
Setelah makan siang, para pemain kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat. Tidak ada agenda latihan berat. Fokus tim adalah menjaga kebugaran, mengatur napas, dan mematangkan kesiapan mental.
Laga melawan Myanmar bukan hanya soal taktik dan strategi, tetapi juga soal ketenangan dalam mengeksekusi peluang. Kemenangan dengan selisih tiga gol membutuhkan efektivitas tinggi di lini depan serta konsentrasi penuh di lini belakang.
Dengan kombinasi persiapan fisik, pendekatan mental, dan penguatan spiritual, Timnas Indonesia U-22 berharap bisa menuntaskan misi berat tersebut. Dukungan publik Tanah Air juga menjadi energi tambahan bagi Garuda Muda untuk kembali terbang tinggi di SEA Games 2025.
Kini, semua mata tertuju pada 90 menit penentuan di Chiang Mai. Apakah Garuda Muda mampu menjawab tantangan dan melangkah ke semifinal, atau harus mengakhiri perjalanan lebih cepat? Jawabannya akan ditentukan di atas lapangan.
BACA JUGA :