Timnas Indonesia U-22 tengah menjalani fase Grup C SEA Games 2025 di Kota Chiang Mai, sebuah kota yang berada sekitar 692 kilometer dari ibu kota Thailand, Bangkok. Suasana berbeda, budaya baru, serta lingkungan yang asing tidak menyurutkan semangat Garuda Muda dalam menampilkan performa terbaik di ajang dua tahunan tersebut.
Namun di balik aktivitas intens latihan dan pertandingan, ada sosok yang ikut menemani perjalanan tim setiap hari—seorang pria lokal Thailand yang menjadi pengemudi bus resmi Timnas Indonesia U-22. Namanya Nopare Sonrit, sosok ramah yang berperan penting dalam mengantar dan menjemput skuad Garuda Muda selama berlaga di Chiang Mai.
Sosok di Balik Kemudi: Nopare Sonrit, Pengemudi Bus yang Setia Mengantar Garuda Muda
Setiap hari, pagi maupun sore, bus besar bertuliskan identitas SEA Games selalu terparkir di depan Hotel Chiang Mai Hill, tempat Timnas Indonesia menginap. Di balik kemudi bus tersebut, duduklah Nopare Sonrit, pria Thailand berwajah teduh yang menjalankan tugasnya dengan penuh kesungguhan.
Bola.com berkesempatan berbincang langsung dengan Nopare pada Rabu (10/12/2025). Saat dihampiri, ia tampak tengah beristirahat sejenak di dalam bus sambil menunggu jadwal latihan Timnas Indonesia U-22. Ketika disapa, ia bangkit dari duduknya, tersenyum, dan menyapa dengan hangat:
“Swadikhap.”
Karena Nopare tidak dapat berbahasa Inggris, percakapan dilakukan menggunakan aplikasi penerjemah. Meski begitu, ia tampak antusias dan tidak keberatan untuk berbagi cerita tentang kesan-kesannya selama mengantar Garuda Muda.
Sebelum wawancara dimulai, ia bahkan menyempatkan diri merapikan pakaian dan mengambil sepatu dari bagasi bus, seolah ingin menunjukkan rasa hormat dan kesiapannya tampil dengan baik di depan kamera. Sikapnya mencerminkan keramahan khas masyarakat Thailand, negeri yang dikenal dengan julukan Land of Smiles.
Kesempatan Berkesan: Mengantar Timnas Indonesia U-22
Selama beberapa hari, Nopare menjadi saksi langsung kesibukan Timnas Indonesia U-22. Ia mengantarkan Marc Klok, Dony Tri Pamungkas, hingga rekan-rekannya dari hotel menuju stadion latihan maupun venue pertandingan SEA Games.
Melalui bahasa tubuhnya, terlihat kebanggaan ketika ia berbicara tentang pengalamannya. Menurutnya, para pemain Indonesia menunjukkan sopan santun dan rasa hormat yang membuatnya merasa nyaman menjalankan tugas.
Nopare menjelaskan bahwa tidak semua tim memberikan kesan yang sama. Beberapa kontingen lain mungkin lebih pendiam atau bahkan terlihat terburu-buru, tetapi Timnas Indonesia U-22 justru memberikan energi positif.
Ia melihat langsung bagaimana para pemain mengucapkan terima kasih saat turun dari bus, membungkuk sedikit sebagai tanda penghormatan kepada dirinya, dan menjaga ketertiban selama berada di bus.
Bagi Nopare, hal-hal kecil seperti itu sangat berarti.
Kesopanan Garuda Muda Membekas di Hati Nopare
Salah satu hal yang paling membuat Nopare terkesan adalah keramahan dan kesopanan para pemain Timnas Indonesia. Ia menyebut nama-nama seperti Dony Tri Pamungkas yang disebutnya selalu menyapa dengan senyum setiap kali naik bus.
Baginya, Timnas Indonesia adalah salah satu kontingen paling menyenangkan yang pernah ia antar selama pelaksanaan SEA Games.
Meski komunikasi terkadang terhambat oleh bahasa, suasana di dalam bus selalu terasa hangat. Para pemain juga tidak pernah membuat keributan atau bersikap berlebihan. Semuanya tertib dan penuh rasa hormat.
Dengan nada bangga, Nopare menyampaikan bahwa ia berharap Timnas Indonesia dapat melaju jauh di SEA Games 2025. Harapan itu muncul dari rasa kedekatan yang terbangun selama beberapa hari bersama Garuda Muda.
Chiang Mai: Rumah Sementara bagi Skuad Garuda Muda
Chiang Mai menjadi markas Timnas Indonesia selama fase grup. Kota ini dikenal dengan keindahan alamnya, suasana yang lebih tenang dibanding Bangkok, serta masyarakat lokal yang ramah—sesuai dengan pengalaman yang dirasakan Nopare dan tim Indonesia.
Jalanan Chiang Mai yang padat kendaraan, belokan tajam menuju area pegunungan, hingga jalan kota yang ramai oleh wisatawan menjadi rute harian sang sopir bus. Namun dengan keahliannya, ia memastikan perjalanan Timnas Indonesia U-22 selalu aman dan tepat waktu.
Peran Nopare mungkin tidak terlihat di lapangan, tetapi sangat penting dalam menjaga kenyamanan dan ritme aktivitas Garuda Muda.
Kesimpulan: Cerita Sederhana yang Menghangatkan Hati
Kisah Nopare Sonrit adalah pengingat bahwa sepak bola bukan hanya tentang hasil pertandingan. Ada banyak sosok di balik layar yang turut berkontribusi pada perjalanan sebuah tim—mulai dari staf hotel, petugas stadion, hingga sopir bus seperti dirinya.
Pengalaman Nopare bersama Timnas Indonesia U-22 menjadi bukti bahwa keramahan, kesopanan, dan sikap positif pemain Indonesia mampu meninggalkan kesan mendalam, bahkan di negeri orang.
Di tengah tekanan kompetisi, interaksi sederhana seperti ini justru memperlihatkan karakter Garuda Muda yang sesungguhnya: rendah hati, menghormati orang lain, dan menghargai setiap dukungan yang mereka terima
BACA JUGA :
- SBOTOP : Dapat Sanksi Usai Tekel Mengerikan pada Laga vs Ajax, Ini Respons Fortuna Sittard untuk Justin Hubner
- SBOTOP : Hajar Rasa Sakit Kylian Mbappé Tetap Tampil Lawan Man City Meski Alami Patah Tulang
- SBOTOP : Lepas dari Persipura, Ricardo Salampessy Kini Resmi Gabung Malut United sebagai Asisten Pelatih