Menjelang laga krusial perempat final Piala Dunia Antarklub, Real Madrid dihadapkan pada pilihan sulit yang bisa memengaruhi keseimbangan tim. Kylian Mbappé, bintang utama yang sempat menepi karena masalah gastroenteritis, kini telah pulih dan siap merumput lagi. Namun, kebangkitan Gonzalo Garcia selama absennya sang superstar membuat posisi di lini depan Los Blancos kini jadi sorotan utama.
Mbappé Pulih, Tapi Garcia Buktikan Diri
Sejak awal turnamen, Mbappé sudah diproyeksikan sebagai ujung tombak utama dalam skema Xabi Alonso. Namun, kondisi fisik yang sempat menghalanginya tampil membuka ruang bagi Gonzalo Garcia, yang justru menjawab kepercayaan dengan performa luar biasa.
Selama beberapa laga terakhir, Garcia menjelma jadi pahlawan dadakan. Ia mencetak tiga gol dalam empat pertandingan—sebuah torehan yang membawanya sejajar dengan nama-nama besar seperti Harry Kane dan Erling Haaland di daftar top skor sementara. Yang paling mengesankan? Gol kemenangan dramatis ke gawang Juventus di babak 16 besar, yang langsung mengangkat reputasinya di mata publik dan pelatih.
Garcia Lebih dari Sekadar Pelapis
Apa yang membuat Garcia begitu spesial? Jawabannya ada pada fleksibilitas dan etos kerja. Ia bukan hanya penyerang yang tajam di depan gawang, tetapi juga mampu bermain di berbagai posisi—baik sebagai striker murni, sayap kanan, maupun kiri. Gaya bermainnya yang agresif dan penuh intensitas cocok dengan filosofi pressing tinggi yang diusung Alonso.
Alih-alih sekadar menjadi pengganti sementara, Garcia justru memperkaya opsi serangan Real Madrid. Kecepatan, mobilitas, dan kepercayaan dirinya menjadikan dia sebagai senjata tambahan yang tak terduga.
Menyusun Formasi Ideal: Garcia & Mbappé, Rival atau Duet Mematikan?
Kini, Xabi Alonso menghadapi dilema strategis. Apakah Mbappé harus langsung kembali ke posisi starter dan menggusur Garcia? Atau justru mengubah formasi agar keduanya bisa tampil bersamaan?
Sebagian besar pengamat meyakini Garcia pantas tetap berada di starting XI, bahkan jika Mbappé telah sepenuhnya bugar. Selain performanya yang konsisten, status Garcia sebagai jebolan akademi Madrid juga memberi makna emosional tersendiri bagi para suporter.
Namun, Alonso juga bisa memilih pendekatan fleksibel: merotasi keduanya sesuai lawan dan kebutuhan taktik. Dalam pertandingan besar, Mbappé tetap bisa diandalkan sebagai pembeda, sementara Garcia menjadi impact player yang masuk dari bangku cadangan untuk mengubah dinamika permainan.
Kedalaman Skuad Madrid: Senjata Rahasia Menuju Gelar
Yang jelas, kehadiran dua pemain dengan kualitas menyerang sekelas Mbappé dan Garcia membuat Real Madrid memiliki salah satu lini depan paling menakutkan di dunia. Dengan padatnya jadwal dan ketatnya persaingan di berbagai kompetisi, rotasi bukan hanya pilihan—melainkan keharusan.
Garcia tidak seharusnya dipinggirkan hanya karena Mbappé kembali. Sebaliknya, ia bisa menjadi kartu truf bagi Madrid. Ketika lawan sudah lelah menghadapi tekanan Mbappé, Garcia bisa hadir sebagai pemecah kebuntuan.
Mbappé Starter, Garcia Pembeda
Xabi Alonso kini memiliki dua aset besar di lini depan. Mbappé tetap pantas menjadi andalan utama, namun performa Garcia tak bisa diabaikan begitu saja. Skema ideal? Gunakan keduanya secara dinamis.
Garcia bukan sekadar pelapis. Ia adalah senjata rahasia Real Madrid yang bisa meledak kapan saja. Dan dengan kehadirannya, lini depan Los Blancos kini tak hanya tajam—tapi juga lebih dalam, variatif, dan sulit diprediksi.
BACA JUGA :
