Perjalanan panjang dan penuh liku akhirnya membawa Kasim Botan resmi berseragam PSIM Yogyakarta untuk menghadapi kompetisi BRI Liga 1 2025/2026. Pemain berusia 28 tahun itu tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya setelah akhirnya bergabung dengan klub yang sempat ia impikan sejak lama.
Penyerang ѕауар kеlаhіrаn Adоnаrа, Nusa Tеnggаrа Tіmur іnі, dіреrkеnаlkаn sebagai salah ѕаtu rеkrutаn аnуаr PSIM pada 28 Junі 2025, bersamaan dеngаn еmраt nama lаіnnуа: Andі Irfаn, Riyatno Abіуоѕо, Andу Sеtуо, dan Muhаmmаd Iqbal.
Impian yang Tertunda Sejak 2018
Kepada media, Kasim mengenang bahwa perjalanannya menuju PSIM bukanlah hal yang instan. Pada tahun 2018, ia sempat mengikuti seleksi pemain di PSIM, namun gagal lolos. Pada tahun 2021, kesempatan itu sempat datang kembali, namun takdir belum berpihak karena kendala komunikasi dan ia sudah terlebih dahulu menerima tawaran dari klub lain.
“Dari dulu saya sebenarnya ingin sekali bermain di Jogja. Tahun 2018 saya ikut seleksi tapi belum lolos. Tahun 2021 sempat ada komunikasi lagi, tapi karena prosesnya lambat, saya keburu deal dengan tim lain,” ungkap Kasim saat diwawancarai oleh Bola.com pada Kamis (10/7/2025).
Kini, impian itu menjadi nyata. Kasim menyambut kesempatan ini dengan penuh antusias dan tekad kuat untuk memberikan kontribusi terbaiknya bagi Laskar Mataram.
“Alhamdulillah, musim ini saya dapat tawaran lagi dari PSIM dan langsung saya ambil. Ini momen yang saya tunggu-tunggu untuk membuktikan diri. Saya ingin tampil maksimal dan bantu tim ini meraih prestasi,” tegasnya.
Jatuh Hati pada Kota Yogyakarta
Lebih dari sekadar klub, Kota Yogyakarta juga menjadi daya tarik tersendiri bagi Kasim Botan. Ia menyebut Jogja sebagai kota yang tenang, bersahabat, dan nyaman untuk tinggal. Suasana kotanya yang sejuk, ditambah keramahan warga serta kelezatan kuliner yang terjangkau, membuatnya merasa langsung betah.
“Saya senang tinggal di sini. Kota Jogja tenang, orang-orangnya ramah, dan kulinernya luar biasa. Saya sudah merasa nyaman meskipun baru beberapa minggu di sini,” kata Kasim.
Tak hanya nyaman secara pribadi, Kasim juga merasa bangga bisa menjadi bagian dari tim sebesar PSIM yang memiliki basis suporter fanatik dan sejarah panjang dalam sepak bola Indonesia.
“PSIM itu klub besar. Suporternya luar biasa, sejarahnya juga panjang. Saya bangga bisa mengenakan jersey ini dan siap berjuang bersama tim,” tambah pemain yang memiliki tinggi 170 cm ini.
Adaptasi Berjalan Positif di Bawah Asuhan Jean-Paul van Gastel
Setelah resmi diperkenalkan, Kasim langsung mengikuti sesi latihan yang dimulai pada 1 Juli 2025 di Stadion Mandala Krida. Di bawah arahan pelatih asal Belanda, Jean-Paul van Gastel, PSIM mulai mempersiapkan diri menyongsong musim baru.
Kasim mengaku proses adaptasi berjalan baik. Ia mulai membaur dengan rekan-rekan setim, membangun komunikasi, dan mengikuti pola latihan yang diterapkan oleh Van Gastel.
“Latihan sejauh ini berjalan lancar. Kami semua masih saling menyesuaikan diri, tapi suasana di tim sangat positif. Saya berharap ke depannya kekompakan semakin terbangun dan chemistry antarpemain makin solid,” ujarnya.
Sang pelatih juga mendapat pujian dari Kasim karena gaya kepelatihannya yang disiplin dan tegas.
“Coach Van Gastel sangat disiplin, dia tidak suka pemain kehilangan bola dan menuntut keputusan cepat di lapangan. Itu bagus untuk membentuk mental dan ketajaman permainan,” puji Kasim.
Jejak Karier dan Statistik Kasim Botan
Sebelum berlabuh ke PSIM, Kasim Botan tercatat pernah memperkuat sejumlah klub besar, termasuk Bhayangkara FC dan Persebaya Surabaya. Pada musim 2024/2025 bersama Persebaya, Kasim tampil dalam 26 pertandingan di kompetisi Liga 1, mencetak 1 gol dan menyumbang 2 assist.
Yang membuatnya semakin berharga adalah fleksibilitasnya di atas lapangan. Meski posisi utamanya sebagai winger kanan atau kiri, Kasim juga dapat dimainkan sebagai penyerang tengah bahkan bek kanan bila dibutuhkan. Hal ini tentu menjadi nilai tambah penting untuk PSIM Yogyakarta.
Waktu yang Tepat untuk Bersinar
Kisah Kasim Botan bersama PSIM Yogyakarta adalah bukti bahwa setiap impian yang diperjuangkan dengan sabar akan menemukan jalannya. Setelah bertahun-tahun tertunda, akhirnya ia mendapat kesempatan membela tim impiannya.
Dengan dukungan suporter fanatik, suasana kota yang nyaman, dan semangat juang yang membara, musim ini bisa menjadi panggung bagi Kasim Botan untuk bersinar lebih terang.
BACA JUGA :