Nama John Heitinga belakangan mencuri perhatian publik sepak bola Indonesia. Mantan bek tangguh Timnas Belanda tersebut disebut-sebut sebagai salah satu kandidat kuat pengganti Patrick Kluivert dalam posisi pelatih kepala Timnas Indonesia. Namun kabar terbaru dari Belanda justru mematahkan harapan itu. Heitinga diklaim telah menolak tawaran untuk membesut skuad Garuda.
Kabar ini mencuat setelah laman Soccernews Nederland merilis laporan eksklusif yang mengungkapkan bahwa Heitinga memilih tidak menerima penawaran dari PSSI—setidaknya untuk saat ini.
Kandidat dari Belanda Jadi Sorotan
Sejak diberhentikannya Patrick Kluivert, sejumlah nama muncul sebagai kandidat pelatih Timnas Indonesia. Selain Heitinga, nama-nama seperti Timur Kapadze, Jesus Casas, serta Giovanni van Bronckhorst turut menjadi perbincangan panas.
Meski PSSI belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai kandidat final, clue dari Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, yang menyebut bahwa pelatih baru Timnas kemungkinan besar berasal dari Belanda, membuat spekulasi mengarah ke sosok Heitinga.
Kebetulan, Heitinga juga sempat dikaitkan melalui interaksi media sosial. Ia diketahui saling follow Instagram dengan Menteri Pemuda dan Olahraga RI serta Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Interaksi kecil ini memicu spekulasi bahwa proses negosiasi antara kedua belah pihak sedang berlangsung.
Namun laporan terbaru dari Belanda justru mengatakan hal sebaliknya.
Media Belanda: Heitinga Menolak Tawaran PSSI
Pada edisi Rabu (10/12/2025), Soccernews Nederland merilis laporan yang menyebut bahwa Heitinga telah menolak tawaran PSSI untuk melatih Timnas Indonesia. Penolakan tersebut disebut dilakukan secara halus.
“Menurut berbagai sumber, Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) baru-baru ini menghubunginya untuk melihat apakah ia tertarik melatih tim nasional mereka, tetapi Heitinga telah menolak tawaran tersebut untuk saat ini,” tulis Soccernews Nederland.
Media tersebut menambahkan bahwa meski menolak, Heitinga tidak sepenuhnya menutup pintu untuk melatih Timnas Indonesia di masa depan. Artinya, kemungkinan kerja sama masih terbuka, tetapi bukan untuk periode ini.
Heitinga Sedang Menata Masa Depannya
Penolakan Heitinga tidak terlepas dari kondisi kariernya saat ini. Pelatih berusia 42 tahun itu baru saja didepak dari kursi pelatih kepala Ajax Amsterdam pada awal November 2025. Ajax mengalami periode sulit di tangan Heitinga setelah serangkaian hasil minor, sehingga manajemen memutuskan untuk melakukan pergantian.
Dalam kondisi menganggur, wajar bila Heitinga dipertimbangkan sebagai kandidat pelatih Timnas Indonesia. Pengalaman internasionalnya sebagai pemain hingga perjalanan panjangnya di dunia kepelatihan membuat namanya masuk radar PSSI.
Namun dari sudut pandang Heitinga, tampaknya ia masih ingin mengevaluasi masa depannya dan mempertimbangkan matang-matang sebelum mengambil pekerjaan baru.
Profil dan Pengalaman John Heitinga
Heitinga bukan nama sembarangan. Ia merupakan salah satu bek tangguh yang dimiliki Belanda di era 2000-an. Rekam jejaknya sebagai pemain sangat mengesankan:
- 87 caps bersama Timnas Belanda
- Ikut tampil di final Piala Dunia 2010
- Bermain 426 pertandingan resmi di level klub
- Mencetak 35 gol dan 10 assist sepanjang karier
Ia pernah membela klub-klub besar seperti Ajax Amsterdam, Atlético Madrid, Everton, Fulham, dan Hertha BSC.
Setelah gantung sepatu, Heitinga berkarier sebagai pelatih:
- Pelatih tim junior Ajax
- Pelatih interim Ajax pada tahun 2023
- Asisten pelatih di West Ham United
- Asisten pelatih Liverpool di bawah beberapa manajer
Pengalaman sebagai asisten di klub-klub Premier League memperkaya perspektif taktikalnya. Hal ini pula yang membuat ia dinilai cocok untuk melatih tim nasional dengan pemain-pemain yang berkarier di luar negeri—termasuk Indonesia.
Mengapa Ia Menolak?
Soccernews Nederland tidak memaparkan secara detail alasan penolakan Heitinga. Namun beberapa faktor yang mungkin berperan antara lain:
- Ingin rehat setelah periode berat bersama Ajax
- Menunggu tawaran dari klub Eropa
- Belum siap terlibat dalam proyek tim nasional jangka panjang
- Kondisi transisi PSSI yang mungkin dianggap berisiko
Meskipun demikian, media Belanda itu tetap membuka kemungkinan bahwa Heitinga bisa saja mempertimbangkan kembali tawaran melatih Indonesia pada masa depan.
Kesimpulan: PSSI Harus Kembali Menyaring Kandidat
Dengan ditolaknya tawaran oleh John Heitinga, PSSI kini harus mengalihkan perhatian pada kandidat lain. Giovanni van Bronckhorst dan John Herdman masih menjadi favorit, sementara rumor Jesus Casas kembali menguat.
Siapa pun yang dipilih, pelatih baru Timnas Indonesia harus siap bekerja cepat dan mampu menyatukan banyak pemain diaspora serta pemain lokal dalam waktu terbatas.
Satu hal pasti: PSSI harus segera mengambil keputusan agar Timnas Indonesia dapat melakukan persiapan optimal untuk agenda internasional selanjutnya.
BACA JUGA :