Desember 2019 menjadi awal dari kisah luar biasa seorang bocah ajaib Jerman bernama Florian Wirtz. Saat usianya baru menginjak 16 tahun, ia mencetak gol spektakuler dari garis tengah lapangan — sebuah momen yang mengubah hidupnya selamanya.
Kini, dengan banderol fantastis mencapai €136 juta, Wirtz bersiap mengukir sejarah baru bersama Liverpool di Premier League. Jika kesepakatan ini rampung, ia akan menjadi salah satu transfer termahal sepanjang masa dalam kompetisi sepak bola Inggris.
Gol Ajaib yang Membuka Pintu Dunia
Segalanya bermula saat pertandingan melawan Wuppertaler SV. Dalam laga tersebut, Wirtz langsung menerima bola dari kick-off, melakukan satu sentuhan, lalu melepaskan tembakan luar biasa dari tengah lapangan. Hanya dalam 5,05 detik, bola bersarang di gawang lawan.
Pelatih U-17 FC Köln saat itu, Martin Heck, masih ingat betul keajaiban tersebut. “Gol itu membuat semua orang mulai membicarakan Florian,” ujarnya. Tak lama setelahnya, Heck membawa Wirtz menjuarai Bundesliga U-17, dan publik sepak bola mulai menyebutnya sebagai “Jahrhunderttalent”, atau bakat abad ini.
Meski usianya sangat muda, Wirtz sudah menunjukkan ketenangan, kecerdasan taktik, dan visi bermain yang setara pemain senior. Ia bermain seperti grandmaster catur di tengah lapangan.
Belajar Sepak Bola di Ruang Tamu
Wirtz tumbuh di sebuah keluarga sederhana di kota kecil Pulheim, Jerman. Tak ada PlayStation, tak ada TV besar—hanya ruang tamu yang menjadi “lapangan utama” bagi Florian dan saudarinya Juliane, yang kini juga berkarier sebagai pemain profesional.
“Gawang kami adalah lemari. Kami sering main satu lawan satu sampai malam,” kenang Florian. Bahkan saat membawa piring ke meja makan, ia tetap menggiring bola, menunjukkan betapa besar cintanya pada permainan ini.
Latihan tidak formal ini melahirkan kontrol bola, ketenangan, dan intuisi luar biasa. Pelatih Bayer Leverkusen, Gerardo Seoane, pernah menyebut: “Dia seperti punya saraf dari baja. Saat pemain lain panik di kotak penalti, Wirtz tetap tenang dan jernih.”
Menangis, Bangkit, dan Menjadi Juara
Tak semua berjalan mulus. Pada 2020, Wirtz pindah dari Köln ke Bayer Leverkusen — langkah yang menuai kritik dan kekecewaan dari suporter Köln. Namun, keputusan itu terbukti tepat. Ia memecahkan rekor sebagai pemain termuda yang melakukan debut dan mencetak gol di Bundesliga.
Puncak ujian datang pada Maret 2022, ketika ia mengalami cedera ACL yang serius. Banyak yang ragu ia bisa kembali ke level tertinggi. Namun, Wirtz menjawab semua keraguan dengan comeback fenomenal di bawah asuhan Xabi Alonso.
Musim 2023/24 menjadi tonggak bersejarah. Wirtz memimpin Leverkusen mencatatkan musim tanpa kekalahan dan menyapu gelar Bundesliga serta DFB Pokal — prestasi yang mengukuhkan dirinya sebagai motor utama tim.
Seorang analis Premier League dari The Athletic menyoroti kematangan mental Wirtz: “Jika dulu ia gampang terpancing emosi, sekarang ia tampil tenang dan fokus luar biasa.”
Bintang Lapangan, Anak Rumahan
Meski kini menjadi incaran klub-klub top dunia, Florian Wirtz tetap pribadi yang membumi. Ia dikenal sebagai sosok pendiam, rendah hati, dan sangat dekat dengan keluarganya. Pelatih lamanya mengungkapkan: “Sejak usia 12 tahun, dia tidak pernah berubah. Tidak suka sorotan, sangat keluarga banget.”
Faktanya, Wirtz bahkan tidak punya ponsel pribadi saat remaja. Orang tuanya sengaja menjauhkan Florian dari tekanan dunia luar agar ia bisa berkembang dengan tenang dan alami.
Kini, bintang muda ini bersiap menghadapi tantangan barunya di Anfield, di mana sorotan dunia akan semakin tertuju padanya.
Legenda Baru Sedang Dibentuk
Dengan mental baja, teknik luar biasa, dan dedikasi tak tergoyahkan, Florian Wirtz bukan hanya sekadar talenta muda biasa. Ia adalah calon legenda yang tengah menempa jalannya di pentas tertinggi sepak bola dunia.
Jika ia bisa mempertahankan performa dan terus berkembang, Liverpool tak hanya mendapatkan pemain, tetapi juga ikon masa depan.
BACA JUGA :