• BTC$105,517.58
    0.52%
  • ETH$2,518.56
    1.16%
  • USDT$1.00
    -0.03%
  • XRP$2.21
    1.48%
  • BNB$650.61
    0.27%
  • SOL$149.42
    -2.04%
  • USDC$1.00
    0.02%
  • DOGE$0.18
    -1.13%
  • TRX$0.29
    2.52%
  • ADA$0.66
    -0.55%
  • STETH$2,515.23
    1.07%
  • WBTC$105,403.10
    0.57%
  • HYPE$35.39
    4.93%
  • SUI$3.22
    -1.95%
  • LINK$13.74
    -1.77%

SBOTOP: Bukan Salah Conceicao, Krisis AC Milan Dipicu Manajemen yang Gagal Bikin Rencana Jelas!

AC Milan, klub raksasa yang реrnаh menguasai Erора, kini tеngаh mеmаѕukі fаѕе kelam dі musim 2024/2025. Dari klub dengan sejarah penuh kejayaan, kini Rossoneri bak kapal tanpa nakhoda yang jelas, terombang-ambing di lautan Serie A. Keterpurukan ini tak hanya menuai sorotan media, tapi juga menarik perhatian mantan pelatih legendaris mereka, Arrigo Sacchi.

Sacchi, yang pernah mengantarkan Milan ke puncak kejayaan di era 80 dan 90-an, menilai krisis yang dialami Rossoneri tak bisa hanya menyalahkan sosok Sergio Conceicao di kursi pelatih. Bagi Sacchi, akar masalahnya jauh lebih dalam—berakar di ruang rapat para petinggi klub yang gagal menanamkan visi dan arah yang jelas.

Bukan Conceicao yang Salah, Tapi Keputusan Manajemen AC Milan yang Ceroboh

Musim ini, Milan memulai petualangannya dengan menunjuk Paulo Fonseca sebagai juru taktik anyar. Namun, hanya beberapa bulan berselang, performa yang inkonsisten memaksa manajemen melakukan perubahan cepat—mengangkat Conceicao menggantikan Fonseca di tengah musim.

Conceicao sempat memberi secercah harapan dengan mempersembahkan trofi domestik. Namun kemenangan itu tidak cukup membendung derasnya arus kritik yang datang. Rоѕѕоnеrі masih kеѕulіtаn menunjukkan ѕtаbіlіtаѕ permainan, bаhkаn kіnі terancam gаgаl mеrаіh tiket kе kоmреtіѕі Erора muѕіm dераn. Semua tekanan kini mengarah ke Conceicao, seolah-olah dialah biang kehancuran tim.

Sacchi pun angkat suara, membela Conceicao yang menurutnya hanya menjadi korban dari manajemen yang panik dan tak terorganisir.

“Keputusan mengganti pelatih di tengah musim tanpa rencana jangka panjang adalah cerminan dari manajemen yang tidak tahu ke mana mereka ingin membawa klub ini,” tegas Sacchi dalam kolomnya di Gazzetta dello Sport.

Ia menambahkan bahwa Conceicao mewarisi tim dalam kondisi kacau dan seharusnya diberikan waktu serta dukungan untuk membangun ulang fondasi tim, bukan menjadi kambing hitam atas kesalahan orang lain.

Manajemen Tanpa Visi = Tim Tanpa Identitas

Menurut Sacchi, inilah kesalahan klasik yang terus berulang dalam sepak bola modern, di mana pelatih selalu menjadi pihak pertama yang disalahkan. Ia menyebut bahwa selama manajemen tidak memiliki blueprint yang jelas untuk masa depan, maka siapapun yang duduk di kursi pelatih tetap akan menjadi korban.

“Bukankah ini ironi dalam sepak bola? Pelatih yang datang di tengah kekacauan selalu dipaksa jadi pahlawan instan. Dan saat hasil tidak datang sesuai ekspektasi, dia yang akan jadi tumbal,” tambah Sacchi penuh sindiran.

Komposisi Tim Asal-Asalan, Tanpa Arah Jelas

Sacchi juga menyoroti komposisi skuad AC Milan yang menurutnya seperti puzzle yang dipaksakan. Pemain yang direkrut tidak membentuk harmoni, melainkan sekumpulan individu yang tidak memiliki chemistry.

“Saya tidak akan mempertanyakan kualitas individu mereka. Tapi jika Anda membentuk tim hanya berdasarkan nama besar tanpa memikirkan kesatuan permainan, maka tim itu tidak akan pernah menjadi sebuah tim yang solid,” kata Sacchi.

Ia juga mengkritik kebijakan transfer Milan yang lebih berfokus pada mencari pemain muda dan talenta asing tanpa mempertimbangkan keseimbangan pengalaman dan karakter yang dibutuhkan di ruang ganti.

Dengan banyaknya pemain muda dan minimnya sosok pemimpin di dalam tim, Sacchi memperingatkan bahwa Milan seperti berjalan di ladang ranjau. Tanpa pondasi yang kuat, klub hanya akan terus mengulangi kesalahan yang sama.

Harapan Masih Ada, Tapi Waktunya Hampir Habis AC Milan

Meski situasi Milan saat ini berada di titik nadir, Sacchi menegaskan masih ada harapan untuk membalikkan keadaan. Namun hal itu hanya akan terwujud jika manajemen segera bangkit dari kebingungan dan mulai menyusun rencana jangka panjang yang jelas.

“Kalau Milan ingin kembali ke jalur kemenangan, mereka harus mulai dari atas—dari para pengambil keputusan yang benar-benar mengerti apa itu membangun klub,” tegasnya kepada SBOTOP Indonesia.

Ia mengakhiri opininya dengan peringatan keras, “Milan saat ini bergerak tanpa kompas. Kalau terus seperti ini, mereka hanya akan menabrak tembok.”

Sacchi berharap klub yang dulu menjadi simbol sepak bola indah ini segera menemukan jalannya kembali, sebelum semuanya terlambat.

BACA JUGA :